Rendahnya angka kelulusan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada ujian nasional 2011 jenjang SMA/MA dinilai akibat soal terlalu sulit. Naskah soal tergolong sulit karena lebih mengutamakan soal yang bersifat penalaran. Hal ini dinilai oleh Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional Yeyen Maryani terkait rendahnya nilai ujian nasional Bahasa Indonesia. Berdasarkan data Kemdiknas, Bahasa Indonesia menempati urutan kedua dengan angka tidak lulus terbanyak setelah Matematika. Tahun 2011 sekitar 1.786 siswa (38,43 persen) SMA/MA tidak lulus ujian nasional Bahasa Indonesia.
Pada pelaksanaan UN 2012 untuk tingkat SMP/MTs, seorang siswa UN dari Denpasar Bali
Ni Putu Tamara Bidera Suweta, seolah mematahkan pernyataan bahwa sulit untuk mendapat nilai sempurna untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Buktinya, peraih nilai UN tertinggi tingkat SMP se-Indonesia ini bisa mendapat nilai 10 untuk mata pelajaran tersebut.
Tak hanya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia saja, Tamara juga mendapatkan nilai sempurna 10 untuk 3 mata pelajaran lainnya yaitu Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Inggris. Sehingga total Tamara memperoleh nilai sempurna 40 untuk 4 mata pelajaran yang diujikan.
"Untuk mata pelajaran sosial, sulit sekali untuk mendapat nilai sempurna. Jangankan siswa yang mengerjakan, guru saja kadang susah menentukan mana jawabannya karena jawabannya beda-beda tipis," ujar Direktur Operasi Ganesha Operation dalam acara Menyingkap rahasia sukses peraih nilai UN 2012 tertinggi se-Indonesia di Ganesha Operation Jalan Purnawarman, Sabtu (16/6/2012).
Namun dengan latihan dan metode khusus, mata pelajaran sosial seperti Bahasa Indonesia pun ternyata bisa mendapatkan nilai sempurna layaknya mata pelajaran ilmu pasti seperti matematika atau fisika.
"Patah sudah pernyataan tak mungkin Bahasa Indonesia benar semua. Ternyata ada siswa yang bisa dapat nilai 10," katanya.
Sementara itu, Tamara mengaku saat mengerjakan soal Bahasa Indonesia dia tak menemui kesulitan berarti karena telah terbiasa melatih diri dengan mengerjakan soal soal latihan.
"Saat UN, saya tidak merasa kesulitan karena model soal yang muncul sudah sering muncul saat try out," tutur putri dari Ni Wayan Rapiani ini.
Pada pelaksanaan UN 2012 untuk tingkat SMP/MTs, seorang siswa UN dari Denpasar Bali
Ni Putu Tamara Bidera Suweta, seolah mematahkan pernyataan bahwa sulit untuk mendapat nilai sempurna untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Buktinya, peraih nilai UN tertinggi tingkat SMP se-Indonesia ini bisa mendapat nilai 10 untuk mata pelajaran tersebut.Tak hanya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia saja, Tamara juga mendapatkan nilai sempurna 10 untuk 3 mata pelajaran lainnya yaitu Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa Inggris. Sehingga total Tamara memperoleh nilai sempurna 40 untuk 4 mata pelajaran yang diujikan.
"Untuk mata pelajaran sosial, sulit sekali untuk mendapat nilai sempurna. Jangankan siswa yang mengerjakan, guru saja kadang susah menentukan mana jawabannya karena jawabannya beda-beda tipis," ujar Direktur Operasi Ganesha Operation dalam acara Menyingkap rahasia sukses peraih nilai UN 2012 tertinggi se-Indonesia di Ganesha Operation Jalan Purnawarman, Sabtu (16/6/2012).
Namun dengan latihan dan metode khusus, mata pelajaran sosial seperti Bahasa Indonesia pun ternyata bisa mendapatkan nilai sempurna layaknya mata pelajaran ilmu pasti seperti matematika atau fisika.
"Patah sudah pernyataan tak mungkin Bahasa Indonesia benar semua. Ternyata ada siswa yang bisa dapat nilai 10," katanya.
Sementara itu, Tamara mengaku saat mengerjakan soal Bahasa Indonesia dia tak menemui kesulitan berarti karena telah terbiasa melatih diri dengan mengerjakan soal soal latihan.
"Saat UN, saya tidak merasa kesulitan karena model soal yang muncul sudah sering muncul saat try out," tutur putri dari Ni Wayan Rapiani ini.