Enam mata pelajaran yang dimaksudkan adalah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, serta Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Sementara itu, mata pelajaran seperti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tidak akan dihapus begitu saja, tetapi akan diintegrasikan dengan mata pelajaran lain. Menurut Musliar, mata pelajaran ilmu pengetahuan ini akan menjadi penggerak dan akan menarik mata pelajaran lain. "Contohnya Bahasa Indonesia, selama ini ilmu kebahasaan (dianggap) kering. Dengan input ilmu itu, bisa menjadi kalimat yang hidup. Kalau selama diajarkan hanya 'Ini Ibu Budi', enggak ada makna," jelas Musliar.
Perombakan kurikulum ini juga nantinya akan diterapkan bagi siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Untuk SMP, yang wajib tetap enam mata pelajaran seperti tingkat SD, tetapi kemudian akan ditambah Bahasa Inggris dan ilmu pengetahuan seperti IPA dan IPS. Sementara itu untuk jenjang SMA, ilmu pengetahuan akan dipecah. Untuk IPA ada Matematika, Fisika, dan Kimia. Kalau IPS ada Sosiologi dan Antropologi. Tapi, itu belum selesai dibahas," tandasnya.
Sebagai info tambahan bahwa kurikulum baru ini akan mulai disosialisasikan dan diuji publik sebelum Februari 2013 dan mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2013-2014. Nantinya kurikulum baru ini akan menitikberatkan pada mata pelajaran yang membentuk sikap untuk siswa SD, mengasah keterampilan untuk siswa SMP, dan membangun pengetahuan untuk siswa SMA.
Sumber : Kompas



